Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Agustus 2012

Merdeka? Lihat Lagi ...ah

Beberapa warga Tiong Hwa menyerahkan Upeti untuk Ratu Kerajaan Belanda, photo diambil di Alun-alun Brebes tahun 1920 (Sumber photo Arsip Perpustakaan Belanda - KITLV - dan Wikipedia) 


Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, sebentar lagi. Dan hal ini membuat sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Brebes sengaja repot edarkan surat resmi, surat berisi permintaan sumbangan 'Door Prize' minimal 5 biji, pada warga tertentu.  Bila warga yang diberi surat itu setuju, maka senyum mekar pada si pengedar, jika yang terjadi sebaliknya maka wajah masam bersungut-sungut disertai 'ancaman-halus' akan muncul seketika.

Kejadian itu benar-benar ada, dan bila mau melihat lagi film-film tema Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, ada kemiripan peran. Pemerintah Kabupaten berperan mirip pihak penjajah pada warga tertentu. Apapun alasan permintaan 'Door Prize' dari Panitia Jalan Santai itu, bukankah sudah ada anggaran resmi kegiatan dari bendahara resmi?

Ada warga yang dipaksa oleh Pemerintah, bila warga melawan, ada beberapa utusan khusus macam 'Tukang Pukul'. Utusan itu akan berdalih, 'Ini semua untuk peringatan kemerdekaan, mau memberi terserah tidak, kalau tidak memberi anda dalam bahaya, karena anda minoritas di wilayah ini.'

Sakmaidik! Apa salahnya jadi minoritas, mereka yang mau melawan penindasan atau wujud lain penjajahan memang jumlahnya sedikit alias minor. Beda dengan penjilat penguasa yang berjumlah mayor dan punya kekuatan teror pada warga dengan segala macam senjata untuk takuti warga.

***

Hal di atas makin memperjelas pemahaman, sejarah akan terulang, bentuk penjajahan masih ada. Dalam teks Piagam Jakarta dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 jelas tertera penentangan terhadap segala bentuk penjajahan di atas dunia. Sayangnya di beberapa daerah masih ada Pemerintahan dengan wujud 'penjajah', dimana untuk peringatan kemerdekaan NKRI, para Elite Daerah akan suka-suka sambil punguti upeti dari warga. Apa bedanya peringatan hari ulang tahun Ratu Kerajaan Belanda di tahun 1920, dimana para warga tertentu di Kabupaten Brebes harus menyerahkan upeti untuk ratu (lihat photo dari arsip Perpustakaan di Belanda).

 Merdeka? Lihat lagi ah....



'...dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan...'
Brebes, Agustus 13 2012

Bustanul 'bokir' Arifin