Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 April 2011

Ketika Staff-Khusus Tertinggal


Pagi itu Wanyad tidak narik becak, dan ingin jalan-jalan ke Pasar Pagi kota Tegal. Usai mandi dan berdandan rapih, dia jalan kaki menuju lokasi perlintasan angkutan umum jurusan Brebes-Tegal.


Sesampainya di lokasi perlintasan itu, Wanyad berdiri tegak menunggu angkutan dengan santai. Beberapa menit kemudian tiba anggkutan umum berupa minibus, hadir dengan kecepatan tinggi dari arah barat, lalu dengan rem yang pakem berhenti dekat Wanyad. Serentak masuk ke angkutan dan memilih tempat duduk yang kosong, wuss! angkutan pun langsung melesat menuju arah kota Tegal.

Eit, sebentar dulu... ada yang aneh di angkutan umum. "Ada yang tertinggal!!" celetuk remaja berseragam sekolah yang duduk di belakang Wanyad. Sontak semua penumpang bergunjing dan bergumam, sebagian besar penumpang adalah ibu-ibu yang baru saja pasar. Anehnya belum ada penumpang yang beri seruan kepada supir angkutan.

Ternyata, Staff Khusus supir alias kernet, orang yang bertugas cari penumpang dan memungut ongkos jasa angkutan tertinggal di lokasi Wanyad berdiri. Akibat tidak ada yang berseru kepada supir, staff tersebut tertinggal hingga 5 kilometer lebih. Sang supir sendiri baru sadar atas kehilangan staff khususnya ketika tiba di lokasi 'ngetem' dekat kompleks sekolah dan perkantoran.

"Duuul, dul?!!!," teriak supir memanggil staff khususnya, tak ada suara si Dul, malah dibalas dengan teriakan Wanyad, "Staff Khususe tertinggal Bro," seru Wanyad.

Reaksi supir langsung garuk-garuk kepala, padahal tidak gatal. "Bagaimana sih? kok bisa ketinggalan?" keluh supir kebingungan. Maka dengan laju kecepatan amat sangat pelan sang supir tetep cari penumpang sambil menunggu angkutan lain dari arah belakang, tentu dengan harapan Staff Khusus itu akan naik dan menyusulnya.

Dua-tiga angkutan melintas, malah terdengar suara-suara ledekan dari awak angkutan yang menyalip minibus ini. "Supir gebleg! Itu Staff Khsusmu tertinggal!" demikian suara-suara ledekan itu. Hanya nyengir kuda sebagai balasan supir terhadap ledekan-ledakan itu.

Syukurlah pada angkutan berikutnya tampak seorang laki-laki muda turun dan segera menemui supir. "Boss, mengapa saya ditinggal? Ah boss ngelamun sih?," selorohnya. Lalu sang supirpun memberi penjelasan singkat, dan pada menit berikutnya angkutan Minibus yang ditumpangi Wanyad pun melaju lagi ke arah kota Tegal.

Brebes, April 15 20011
- Indonesia bukanlah Angkutan Umum, namun tidak sedikit warga yang menjadi awak angkutan umum- Wanyad.