Total Tayangan Halaman

Rabu, 17 Oktober 2012

Wartawan Partisan Calon Bupati





Ketika dua kubu Tim Sukses  Pasangan Calon (Paslon) peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  Brebes 2012 tengah berdebar-debar ikuti proses hitung cepat suara, Minggu (07/10) lalu, tiba-tiba malam pukul 21:41,  situs milik Suara Merdeka tulis kabar berjudul : 'Pilkada Brebes, Pasangan Taat Sementara Unggul' (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/10/07/132090/Pilkada-Brebes-Pasangan-Taat-Sementara-Unggul) . Padahal sejak sore pukul 16:38 situs kabar panturanews telah unggah judul : 'Quick Count LSI, Idza-Narjo Unggul Sementara' (http://www.panturanews.com/index.php/panturanews/baca/7018/07/10/2012/quick-count-lsi-idza-narjo-unggul-sementara).

Dua kabar berbeda dengan rentang waktu 5 jam itu membuat kubu Tim Sukses tegang,  warga Brebes yang ikuti proses hitung cepat lewat internetpun turut gundah. Mengapa situs kabar Suara Merdeka, dengan motto : Semata-mata Fakta, di malam tegang itu pilih unggah kabar dengan data dari Partai Politik Golkar?  Bahkan dalam terbitan cetak Suara Merdeka halaman depan lembar Suara Pantura pada Senin (08/10), tetap cantumkan kabar dengan judul yang sama.

Apakah penulis kabar itu lebih memihak pada satu paslon dibandingkan ambil keterangan dari pihak yang netral? Usut punya usut, dari beberapa keterangan yang ada, menyatakan reporter media kondang Jawa Tengah itu memang berpihak pada paslon yang kalah dalam Pilkada Brebes. Tentu berpihaknya reporter Suara Merdeka pada salah satu Paslon tidak berdiri sendiri, ada pihak-pihak lain sebagai penggembira atas pilihan reporter ini.  Berikut kronologi singkat kongsi BS (reporter Suara Merdeka) beserta IS (Reporter T TV Swasta) dan MS (Reporter Koran besar Jawa Barat) pada paslon usungan Partai Golkar.

***
Tiga Wartawan itu diistilahkan sebagai trio BBM (singkatan diambil dari nama keseharian mereka), M paling senior dalam dunia jurnalistik diantara dua B. Namun awal kongsi dimulai dari duo B.

Bermula dari setahun yang lalu, ada mutasi  kepala  Dinas Pen­dapatan Pengelolaan dan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD) Brebes yang sudah akrab dengan duo B.  Dalam waktu singkat mencuat kabar : Raibnya Dana Lestari Pramuka Kwarcab Brebes sebesar Rp 1,1 Milyar.  Kasus itu kemudian masuk dalam 'proses' pihak Reskrim Polres Brebes. Namun kasus itu kemudian redam,  ada keterangan Kasatreskrim Polres (Sg) bersama duo B melakukan lobby khusus dengan Bupati saat itu. Ada kompensasi pengelolaan Hotel Kencana (salah satu Perusda/BUMD Brebes) kepada duo B dan Sg, dan kasus Dana Lestari Pramuka pun tak berlanjut kepada proses hukum semustinya.

Duo B tidak begitu saja menunggu 'pulung' pengelolaan Perusda itu, mereka punya perusahaan berbentuk CV (Comanditer Venonscaft/Persekutuan Komanditer) sebagai mata air rejeki diluar kerja resminya, melalui kongsi di Kepala Bagian Umum jadilah 'rekanan' yang diprioritaskan bila ada proyek. Tentu saja hal ini menjadi harapan untuk masa depan penuh rejeki.

Tidak lama Sg dimutasi dari jabatannya, padahal masa Pilkada sudah dekat. Mutasi Sg berpengaruh besar pada gerak duo B, mereka turut mencari sebab keluarnya surat mutasi atas Sg.  Mereka tetap saling komunikasi, hingga berganti tahun dan masuk dalam persiapan Pilkada Brebes.

***

Beberapa hari menjelang Penetapan Paslon dalam Pilkada Brebes, duo B mulai dihubungi M. dalam Tim Sukses M menjabat  Humas untuk Paslon TAAT (Agung Widyantoro dan Athoilah).  Sejak penetapan paslon peserta Pilkada TAAT vs IDJO (Idza-Narjo; dari PDIP), kerja trio BBM bermula, M mempengaruhi kebijakan keuangan Tim Sukses TAAT dalam hal pasang Iklan dan pesan berita di media lokal, duo B mengkoordinir beberapa wartawan peliput Pilkada agar tulis berita yang memihak kepada paslon TAAT. Musim Kampanye Paslon pun mulai.

Sikap netral kabar di media massa lokal mulai goyah, terutama dalam berita perusakan alat media kampanye milik TAAT di desa Pasarbatang Brebes. Padahal pihak Panwas sudah menyatakan dasar kasus perusakan itu  adalah salah paham, pada Selasa (25/09) di media Radar Tegal (http://www.radartegal.com/index.php/Panwas-Anggap-Salah-Paham.html) Namun Duo B tetap kabarkan beberapa kasus yang seolah dilakukan Tim Ses IDJO, bahkan dalam kasus temuan 'Beras-Politik' pihak Panwas sempat gerah oleh tekanan dari Duo B. Bahkan laporan-laporan kecurangan pihak Paslon TAAT yang dilaporkan ke Panwas dapat dibendung oleh Duo B hingga tidak muncul di media massa.

Sampailah pada momentum Debat Publik yang digelar KPU usai masa Kampanye, Duo B telah melakukan sensor/sortir atas Undangan dari KPU untuk 20 Wartawan di wilayah liputan Brebes. Undangan yang lolos sendor hanya diterima oleh wartawan yang berpihak untuk paslon TAAT. Tentu saja hal ini sempat diprotes oleh wartawan lainnya, namun masalah ini tidak jadi besar, karena ada himbauan 'tahan-diri' dari pihak peserta Pilkada.

Minggu (07/10) pagi, warga Brebes berbondong-bondong ke bilik suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara), mereka mulai memilih Bupati Brebes. Pada hari yang sama Duo B juga sibuk mempertahankan sikap agar media massa berpihak pada paslon TAAT.

***

Di sisi lain paslon IDJO juga mempunyai beberapa wartawan sebagai pendukungnya, mereka sebagian besar adalah wartawan 'bodrek' plus pihak yang gerah dengan sepak terjang Duo B.



Sekian dulu... lain kali disambung
Brebes,
paska Pengajuan Gugatan Pilkada Brebes oleh
Ketua Tim Pemenangan TAAT Drh Agus Sutrisno
18 Oktober 2012