Total Tayangan Halaman

Senin, 24 Oktober 2011

Sebongkah Arang Jantung yang dibakar Jaman


sudah tidak ada lagi bau tanah subur pada serambi rumahmu... 
kini tampak becek diaduk-aduk babi hutan, 
sudah tak tumbuh lagi bunga-bunga cantik itu, 
kini penuh akar-akar kering yang tercerabut dari pangkuan tanah pertiwi



masih percaya pada mitos dan ideologi usang?
masih percaya pada janji-janji kaum Tua?
masih percaya pada iming-iming harta dari durjana Tua penimbun harta?



lalu salahkan empu Gandring yang menempa biji besi jadi keris Kebo Ijo
lalu salahkan anak kecil yang mencabut lidi di ranah Rawapening
lalu salahkan semua kaum muda yang telah ditipu akal busuk dan licik kaum Tua



apa masih butuh cermin besar yang ditempel pada dinding? 
sementara cermin multidimensi telah nyaman berdiam dalam saku anak masa kini
jarum jam dinding pun sulit dipercaya, 
apalagi pada sekerat hati yang mulai berkarat


pada tanah tandus lebih pantas dirikan rumah,
serbab tanah becek telah dikuasai babi hutan
pada mula jadi kembali 
hanya sebongkah arang jantung yang dibakar jaman
kubawa cerita untuk kawan-kawan



Brebes, Oktober 24 2011
Bustanul Bokir Arifin

Senin, 17 Oktober 2011

CANTIK 01




Belasan cewek cantik mengenakan pakaian seksi, mereka lakukan aksi melindungi 'Badan Anggaran' DPR-RI. Tentu saja kalimat yang dikutip dari situs berita di Indonesia ini mudah memancing komentar bernada sinis terhadap 'perempuan cantik', dibandingkan telaah kritis atas kenyataan kondisi ekonomi-sosial warga.

Lain perkara, seorang tukang becak bernama Juri khawatir saat membawa penumpang seorang perempuan cantik pada dini hari, karena jalur jalan yang akan dilalui becak merupakan jalur rawan pelecehan dari para preman. "Neng, bawa kain batik atau sarung?" tanya Juri. "Ada nih bang kain batik dalam tas saya," jawab si Neng. " Segera tutupi kepala dan tubuh Neng dengan kain itu, biar dikira penumpang yang sakit agar tidak diganggu preman di jalan," saran Juri. Singkat cerita perempuan cantik tersebut selamat sampai tujuan, dan tidak usah berpikir macam-macam atas balas jasa untuk Juri dari penumpangnya.

Menjadi cantik itu perlu proses dan pengakuan warga juga, setelah nilai 'cantik' menjadi sandangan sehari-hari muncul berbagai serangan dari mereka yang punya hasrat kuasa. Jenis-jenis serangan pun bervariasi, dari yang brutal hingga halus bagai tepung karbon.

Ideologi penguasaan atas subyek pemilik 'cantik' sudah lama terjadi dalam kehidupan manusia. Gambaran tapak upaya penguasaan ini sudah menjejak pada artefak-artefak purba manusia. Apabila dalam kehidupan millenium III ini ternyata masih saja terjadi, upaya-upaya yang sejalur dengan ideologi penguasaan subyek 'cantik', maka perlu ada evaluasi menyeluruh khususnya pada peranan alat-alat komunikasi yang semakin mampu menembuas ruang dan waktu.

Brebes, 17 Oktober 2011