Sabtu, 23 Juni 2012
debu-ku...
siapa yang titip salam lewat embun pagi, siang ini sudah menguap semua embun, dan tersisa tapak lekat debu pada rupa daun...
salam itu tak dibaca, lalu diupahnya matahari untuk marah-marah, hingga tergeletak onggokan abu tubuhku saat sore ...
bila malam kau tuturkan dongeng tentang ketegaranmu menitip salam pada embun, juga kisah buyar seonggok debu tubuhku
bulatan satu hari pun utuh, dan debu-debu tubuhku jadi tapak embun pagi pada rupa daun-daun itu...
Brebes, 06242012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar