Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 April 2012

Coretan Bagian Pertama : Budaya Warga Brebes



Apa perkembangan terbaru pada 'budaya' warga kabupaten Brebes?

Sering, ada reaksi aneh saat membuka diskusi soal 'budaya' warga Brebes. Reaksi aneh itu antara lain, melakukan aksi kurung makna 'budaya' pada pikiran. 'Budaya' dianggap tapak-tapak hasil kerja manusia di masa lalu, yang wujudnya besar atau hasil seni yang awet.

Hal ini bisa dilihat pada lokasi resmi 'pamer' hasil budaya warga, yang disuguhkan pada peminat anatara lain kerajinan tangan (yang dilakukan turun temurun tanpa inovasi terbarukan) ukiran kayu, olahan keramik, batik, lukisan dan sedikit sekali buku cetak.

Bukankah 'budaya' itu dicipta dari waktu ke waktu, bahkan saat menulis coretan ini pun hasil dari 'budaya' masa millenium  III. Dalam arti media subyek untuk menulis bukan lagi pakai sabak (batu kapur) atau tidak lagi dititip cetak pada alat publikasi jaman sebelumnya.

***

Kembali pada pertanyaan di atas, soal perkembangan terbaru pada 'budaya' warga kabupaten Brebes. Masih ingatkan pada satu rumah tangga dimana kepala keluarga (bapak/ibu) rajin mencipta apapun demi kebutuhan sehari-hari. Ciptaan mereka bila diinventarisir dengan rapih dan disimpan sesuai peraturan baku ilmu kearsipan, akan tersaji sebuah peta hasil 'budaya' warga pada masa kini.

Kadangkala ciptaan mereka dijajakan pada pasar tradisional, ada juga yang dijajakan secara global melalui media internet.  Sudah banyak alat-alat bantu yang tersedia untuk warga Brebes dalam mencipta apapun.

Mengapa selalu mengulang ciptaan dari 'budaya' masa lalu?

***




Modfikasi Alat Angkut Hasil Pertanian



Warga Kabupaten Brebes akrab dengan suasana ritme petani, bahasa populer dalam tulisan ilmiah; Memiliki Kultur Agraris. Dan salah satu letupan ide warga berkultur agraris adalah modifikasi beberapa peralatan terkait aktifitas tani. Dalam tulisan ini akan menuturkan salah satu modifikasi alat angkut hasil pertanian, sepeda motor roda tiga. 

Sejak satu dasawarsa terakhir, untuk alat angkut hasil pertanian antar desa adalah sepeda motor roda tiga. Dimana sebagian besar petani Brebes sudah akrab dengan mesin angkut roda tiga dari negara China. 

Adalah Carmadi Syamsudin (55) warga dukuh Kertasari desa Luwungragi kecamatan Bulakamba, sudah melakukan modifikasi alat angkut hasil pertanian. Tidak disangka modifikasi yang dilakukan Madi nama pasarannya, membuat pihak distributor utama sepeda motor roda tiga merk TRISEDA terpesona. 

"Saya sekadar melakukan beberapa modifikasi setelah menggeluti aktifitas antar-angkut hasil pertanian ke pasarinduk selama 5 tahun lebih," awal tutur Madi kepada penulis. Modifikasi yang dilakukan Madi pada sepeda motor roda tiga antara lain : perubahan bak angkut serta bongkar pasang onderdil penguat daya angkut.

Sebagaimana terlihat dalam photo di coretan ini. Bak angkut telah dimodifikasi Madi sedemikian rupa dengan tujuan meminimalisir simpul dan panjang tali ikat pada barang. "Pada bak angkut buatan pabrik resmi, bila mengangkut barang dengan ketinggian tumpuk tertentu butuh banyak tali. Dengan banyaknya simpul ikatan ini akan memperlambat proses bongkar muat barang dari dan di tempat tujuan," papar Madi.

Diakui oleh Madi dalam proses modifikasi bak angkut ini, dia dibantu oleh mekanik las besi dan dua anak kandungnya. "Salah satu anak saya pendidikannya lulusan STM (SMK) swasta di Tegal, dia paham soal modifikasi mesin dan besi. Maka dalam proses modifikasi awalnya berdasarkan pengamatan saya, lalu dirembug dengan anak saya. Hasil rembugan akan diserahkan pada mekanik las. Hingga menghasilkan bak angkut yang efisien, plus bisa melindungi pengendara dan mesin bila terjadi hujan," tutur Madi.

Jadi bak angkut diberi tambahan rangka besi dengan bentuk mirip bak truck, bahkan untuk rangka atap pelindung pengemudi juga mirip. (lihat Photo). Adapun biaya modifikasi menurut Madi tidak mahal, " Semua modifikasi hanya menghabiskan dana kurang dari dua juta rupiah," kata Madi.

Sejak melakukan modifikasi ini, pihak distributor di Brebes terpesona. Bahkan ada kabar pabrik perakit sepeda motor roda tiga akan meniru modifikasi karya Madi untuk produk di masa mendatang.

Apabila pembaca coretan ini penasaran atas kelanjutan kisah Madi, silahkan saja berkunjung ke rumahnya di dukuh Kertasari desa Luwungragi Bulakamba Brebes.

(bersambung)

Brebes, April 09 2012

Tidak ada komentar: