Total Tayangan Halaman

Selasa, 07 Januari 2014

Politikus


Pada suatu hari, 3 anak usia belasan tahun bertanya, "Apa politikus itu?" Lantas ada jawab dalam bentuk tanya pula, "Itu tugas atau pekerjaan rumah dari guru sekolah kalian?" "Bukan, justru guru di sekolah belum jelaskan soal itu." jawab mereka senada.

Lalu mencoba cari arti politikus pada sekian buku pelajaran milik 3 anak tadi, yang ada hanya paparan peristiwa masa lalu berikut nama-nama politikus yang harus dihafal dan jadi jawaban bernilai benar saat ujian. Masih telusuri buku-buku pelajaran sekolah itu, dan berulang temu kalimat perintah : silahkan diskusi bersama teman lalu busat kesimpulan!

Agar tidak ada penasaran terbit pada pikiran 3 anak maka dibuatlah penjelasan sesuai pengalaman bejar di jalanan dan alam semesta. Dan bukan penjelasan seorang dokterandes, doktor apalagi profesor.

Begini penjelasannya berikut tanya jawab dengan anak-anak (A,B dan C) itu:

"Dalam rumah kalau ada masalah kepada siapa kalian akan mengadu?"
A: "Bapak!"
B: "Ibu!"
C: "Tidak ada"

"Mengapa ada jawaban 'Tidak ada' untuk tempat mengadukan masalah?"
C: "Bapak dan Ibu sibuk, jadi kalau ada masalah lebih baik diam. Kalau mengadu malah dapat marah."

"Kakak atau adikmu?"
C: "Malah bingung mereka."

"Paman atau Bibi?"
C: "Sibuk juga,"

"Nah, kamu perlu politikus."
C: "Hah?!"

"Politikus itu ada untuk jadi tempat warga bertanya dari soal main sepak bola di pekarangan, pekerjaan rumah tugas guru di sekolah, bingungnya kakak dan adik, bahkan soal sibuknya Bapak Ibu, Paman dan Bibi. Dan politikus itu cerdas karena bisa menjawab semua tanya itu, walaupun cukup dijawab dengan kalimat: 'Saya tampung, dan janji semoga terjawab pertanyaan ini."

Lalu si A,B dan C pun seakan-akan sudah ketemu si politikus.


--
Bustanul 'bokir' Arifin
Kaligangsa Wetan - Brebes, 7 Januari 2014

Tidak ada komentar: