Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Desember 2010

KALAU MAU NGEMIS KE POSKO SAJA!!!


Bagaimana perasaan seorang Kepala Desa, menampung keluhan 1.882 Kepala Keluarga, 6.986 jiwa yang tersebar dalam 14 dusun, saat mendapat kalimat, "Kalau mau ngemis atau minta jatah logistik silahkan ke posko saja!!!" ujar salah satu aparat kecamatan di kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Sebagian cerita pilu itu dituturkan oleh Toni Miftahul A. (35) di kediamannya desa Kradenan Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Ahli-madya bidang komunikasi tersebut masih muda dan baru 3 tahun menduduki jabatan Kepala Desa. "Tidak pernah duga kalau gunung Merapi kirim hujan batu dan abu di desa ini. Sejak bencana itu banyak warga yang gantungkan hidup pada hasil pertanian jadi trauma," kata Toni

Upaya Toni, sebagai penanggung jawab nasib warga desa, tidak kenal menyerah. Bahkan beberapa harta benda milik keluargapun dihibahkan pada warga, "Paling resah saat warga datang meminta logistik, lalu dia melihat beras yang kami punya, mau tidak mau selaku kepala desa kuberikan pada warga, meski di malam hari anggota keluargaku sempat protes. Alhamdulillah keluargaku mau mengerti," lanjut Toni.

Konon sejak erupsi kedua, wilayah desa Kradenan tertutup abu vulkanik dalam ketebalan lebih dari 20 sentimeter. Sebagian warga terutama anak-anak dan perempuan mengungsi lebih dari 30 hari di Posko GOR (Gedung Olah Raga) Armada Mertoyudan Magelang. "Ternyata ada imbas lain dari 'nikmat' menggungsi pada warga, menurut mereka saat mengungsi apa yang diminta pada petugas posko akan dipenuhi, namun saat kembali ke rumah kemanjaan itu masih membekas. Kami butuh support atas bangkitnya semangat warga," tandas Toni.

Pada saat status Gunung Merapi masih awas, wilayah Kradenan sepi, lalu sejak status Merapi turun jadi Siaga, warga kembali ke rumah. "Pernah ada 35 mahasiswa turun ke desa kami, mereka relawan yang mendampingi warga dan anak-anak. Namun pendampingan itu tidak berlangsung lama," ujar Sarjono (39) warga Kradenan.

Saat paling gundah bagi Toni adalah masa memperjuangkan bantuan logistik untuk warga, "Dari pihak kecamatan, hingga kantor-kantor terkait bencana selalu ada jawaban sama : Kalau mau jatah Logistik silahkan warga ke posko alias ngungsi lagi," keluh Toni. Padahal kebutuhan warga nyata yakni logistik bahan pokok selama kebun-kebun salak dan sayur mayur bertunas kembali.

Catatan tambahan : warga desa Kradenan dikenal sebagai petani ulung juga daerah penghasil olahragawan terbaik dalam bidang Volleyball, Bulutangkis dan Sepak Bola.

Bustanul Bokir Arifin
Yogyakarta, 26 Desember 2010

Tidak ada komentar: